Senin, 16 November 2009

Jalan Cinta - Khalil Gibran



JALAN CINTA



Untuk anak-anakku,

Yang sedang bertanya-tanya

Tentang masa depan yang tersembunyi dan terbayang begitu jauh

Berharap-harap tentang hidup yang sedang dan akan dihadapinya


Anak-anakku,


yang sedang mencari keyakinan jiwa

Terhadap jiwa lain yang menjadi pasangan jiwanya


Anak-anakku,

Yang sedang gelisah

Menjalani hidup yang penuh ketidakpastian

Dan godaan-godaan yang memberatkan


Anak-anakku,

Yang semakin dewasa

Dan penuh dengan beban tanggungjawab kehidupan

Aku berdoa untuk kalian


Ya Allah,

Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada mereka

Jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasa

Bersihkanlah jiwa mereka

Masukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMu


Anakku,

Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaan

Karena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukan

Oleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupan

Dan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuat

Dengan tatapannya yang tajam

Ada yang tersentak dari dalam dadamu

Engkau sering menyendiri duduk dalam gelap

bersenandung nyanyian kasmaran

Dan tersenyum entah untuk siapa

Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang

memahat langit dengan angan-angan

mengukir malam dengan bayang-bayang

Jangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenung

Malam yang engkau sapa lewat tanpa jawab

Bersikaplah jujur dan terbuka

Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergelora

Barangkali takdir tengah bicara

Telah datang seorang lelaki diperuntukkan buatmu

Dan pandangan matanya memang khusus buatmu

Mengapa engkau harus sembunyi dari kenyataan

Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga

Bergegaslah bangun dari mimpi

Atau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggam

Anggap saja takdir tengah bicara

Ia datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmu

Engkau akan segera menyadari

Keadaannya tidaklah jauh berbeda

Takdir tengah bicara kepadanya

Ada yang tersentak dari dalam dadanya

Sejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembut

Dan tatapanmu yang sejuk

Ia mengasingkan diri dari keriuhan

Merenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanya

Bermalam-malam lewat tanpa jawab

Berharap-harap ia bertemu lagi denganmu

Menyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemara

Dan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahan

Ia menyematkan kembang di rambut telinga kananmu

Lalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tiba

Engkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknya

Tetapi ia hanya duduk terdiam

Engkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harap

Ia berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamu

Angin dan daunan dan waktu bercanda menunggu

Tetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alam

Yang mengabarkan harapanmu terhadapnya

Dan mengabarkan hasratnya terhadapmu

Keraguanlah yang menyelimuti langkahmu

Engkau ragu keliru memahami pandangan matanya

Ketakutanlah yang menyelubungi langkahnya

Ia takut menemui kenyataanmu yang berbeda

Waktu berlalu dan engkau dan dia berlalu

Sejak ia berlalu dari hadapanmu

Sepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnya

Sejak engkau berlalu dari hadapannya

Di dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmu

Engkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagi

Kanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dada

Kanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya atau

dibencinya


Dan disampaikannya dengan tanpa beban

Sedang engkau menyembunyikan darinya

Perasaanmu yang bergelora

Dan dia menyembunyikan darimu

Hasratnya yang membara

Kedua-duanya bersembunyi dibalik harga diri

Mengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwa

Yang disatukan Tangan Gaib dalam cinta

Anugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinya

Pabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannya

Meski dibalik sayapnya yang anggun

Tersimpan pedang tajam melukaimu

Yakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan dia

Dalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnya

Apabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanya

Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukan

Betapapun engkau tidak menginginkan

Atau dia tidak menghendaki

Apabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu dan

jiwanya


Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkan

Betapapun engkau ingin menemukannya

Atau dia ingin menemukanmu

Sesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan atau

dipisahkan


Nampaknya kegelisahanmu dan hasratnya

Hendak dipertemukan olehNya dalam cinta

Sehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannya

Dan ruang sering menempatkannya di dekatmu

Lalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicara

Dan mendekatkan jiwamu dengan jiwanya

Sampai tiba waktu yang engkau dan dia tunggu

Benih yang dianugerahkan untukmu dan untuknya

Telah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnya

Kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setia

Sepasang kekasih saling menumpahkan perasaan

Mengikat waktu dengan memadu rindu

Saling bercerita tentang kegembiraan

Saling bercerita tentang kesedihan

Saling membagi tentang harapan dan beban

Memupuk pohon cinta dengan terbuka

Kepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyi

Memberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukungan

Meminta dengan lembut pembelaan dan perlindungan

Memberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiran

Sepasang kekasih saling menjaga dan memelihara

Karena ada kalanya di tengah waktu

Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan

Menjadi masalah dan kemarahan

Lalu seperti kanak-kanak kalian saling membenci

Tentang keadaannya yang tidak engkau inginkan

Tentang keadaanmu yang tidak dia inginkan

Lalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiam

Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu

Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya

Anugerah cinta, harapan dan kedewasaan yang membimbing kalian

Membawamu kembali mendekat kepadanya

Membawanya kembali mendekat kepadamu

Lalu kalian saling bercerita

Tentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasih

Lalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalian

ikrarkan


Di sepanjang perjalanan selalu datang kabut

Mengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidup

Kekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapat

membersihkannya


Maka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diri

Sepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaan

Sepasang kekasih memohon limpahan kasih sayang

Pohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasa

Akarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokoh

Daunnya semakin rimbun meneduhi

Pohon dewasa yang siap berbunga dan berbuah

Dalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baru

Tentang tujuan dan harapan pohon cinta

Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya

Engkau menjadi putik benih bagi hidup baru

Dan dia menjadi sari menghidupkan benih

Dalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baru

Tentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannya

Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya

Akankah dia menikmatinya bermusim-musim

Malam-malam berlalu tanpa jawab

Kegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diam

Engkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmu

yang baru


Dia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baru

Kedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujian

Menghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujur

Bermalam-malam berlalu dengan doa

Engkau dan dia berdoa

Ya Allah,

Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatiku

Tunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benar

Pilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baik

Sampai tiba waktunya


Engkau dan dia dikuatkan

Saling membuka dan bercerita tentang hal yang sama

Dan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnya

Kalian saling memantapkan harapan dan tujuan

Kalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidup

Kalian saling setuju hidup bersekutu

Maka atas KehendakNYa kalian dipersatukan

Atas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayang

Berjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikan

Saling melindungi dan mendukung dalam kehidupan

Dan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakan

Begitulah kalian menjalani hidup bersekutu

Bulan-bulan berlimpah kegembiraan dan kesenangan

Memadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahan

Seolah-olah hanya kalian berdua yang ada di dunia

Lalu waktu berjalan semakin panjang

Dan hidup menjadi semakin nyata

Keriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnya

Engkau mengandung anakmu yang pertama

Lalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmu

Engkau dan dia merasakan ikatan yang batin

Suamimu bergembira dan menjadi semakin dewasa

Sembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmu

Dengan susah payah yang bertumpuk

Ada kalanya engkau menyimpan marah dan kesal

Ada kalanya engkau begitu gembira dan bahagia

Penuh syukur dan doa kepadaNya

Ketika tiba saatnya


Beban kandungan semakin memuncak

Punggungmu semakin berat dan payah

Pinggangmu semakin pegal dan sulit bernapas

Anakmu mengabarkan waktunya semakin dekat

Dan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan berat

Antara rasa hidup dan mati yang menyakitkan

Suamimu menjagamu dan menguatkanmu

Ketika suara tangis bayi terdengar

Manusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamu

Dan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggi

Memeluk bayi basah begitu merah

Jiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunya

Udara seperti penuh malaikat-malaikat suci

Menyambut dengan doa kehadiran anakmu

Membisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari Tuhan

Hidupmu menjadi begitu berharga dan mulia

Dan mendapat tempat istimewa di surgaNya

Engkau menjadi ibu

Suamimu menjadi bapak

Engkaupun mengasuh dan memeliharanya

Dengan kasih sayang yang berlimpah

Jiwamu terikat dengan jiwanya

Air susu yang engkau minumkan kepadanya

Menjadi air jiwa bagi anakmu

Dan kebahagiaannya meminum air susumu

Menjadi tali yang tidak pernah putus bagimu

Kemanapun engkau bepergian

Yang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnya

Maka bila tiba waktu pulang

Engkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumah

Di halaman engkau dengar tangisnya

Ia mencium aroma tubuhmu lewat angin

Hatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal di

dadamu


Air susumu menetes karenanya

Tidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnya

Disambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungil

Dan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datang

Diusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat di

wajahnya

Seolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmu

Matanya semakin berbinar

Mendapati air susumu yang segar dan menyehatkan

Dan hatimu semakin bersinar

Kebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaan

Engkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalani

Menungguinya bermalam-malam tanpa tidur

Ketika merengek ia basah oleh ompol atau kotoran

Ketika menangis ia tengah malam haus atau lapar

Waktu terus berjalan

Engkau melihat anakmu tumbuh berkembang

Belajar berguling dan menengkurapkan tubuhnya

Belajar merangkak dan berjalan

Dan mengucapkan kata-katanya yang pertama

Engkau mengajarinya memanggilmu ibu

Dan memanggil suamimu bapak

Engkau mengajarinya tentang alam

Api itu panas es itu dingin

Obat itu menyembuhkan racun itu mematikan

Engkau mengajarinya makan dan memakai baju

Menyisirkan rambutnya

Sambil bersenandung lagu kesukaannya

Dan menggumam betapa eloknya anakmu

Kesukaanmu kepadanya bertambah-tambah

Ikatanmu terhadapnya semakin kuatnya

Sedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisau

Engkau begitu khawatirnya

Seolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiri

Dan kulitmulah yang tersayat atau luka

Begitu sayangnya engkau kepadanya

Sehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marah

Yang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinya

Membuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanya

Dengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkan

Engkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasa

Dan menghadapi hidup dengan jalannya sendiri

Engkau semakin kesulitan menghadapinya

Seolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmu

Dan engkau tidak lagi mengerti keinginannya

Ia hidup dengan teman-temannya sendiri

Berbicara sedikit denganmu dan dengan suamimu

Ia seolah-olah semakin jauh

Engkau bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubah

Rasa cintamu kepadanya begitu ingin

Mengikatnya dalam rengkuhanmu

Mengamankannya dalam dekapanmu

Menggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecil

Sedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu ingin

Membebaskannya melakukan pencarian

Mendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannya

Melepaskannya untuk hidup dalam masanya

Sampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasa

Dan memahami duniamu dengan lebih leluasa

Dan engkau memahami dunianya dengan lebih lega

Percaya dan ikhlas tentangnya

Yakin karena engkau telah membimbingnya dengan benar

Maka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujud

Ya, Allah,

Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benar

Dekatkanlah ia kepada jalanMu

Bimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah ia

Berikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuat

Tabahkanlah ia menghadapi hidup

Dan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanya

Ya Allah,

Kami berserah diri kepadaMu

Tiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnya

Seperti engkau ketika muda

Engkau begitu ingin melihat kekasihnya

Dililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamu

Tidak lagi seperti dahulu

Ia lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamu

Dan ketika bersamamu

Ia lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmu

Engkau merasa akan tiba waktunya

Dan ketika anakmu menikahi kekasihnya

Waktu pun tiba

Engkau berpisah dengannya

Anakmu menjalani hidup sendiri

Mendiami rumahnya sendiri

Bersama dengan istrinya seperti engkau dahulu

Dan hidupmu seolah-olah kesepian

Waktu terus berputar

Dan kalian berdua menjadi begitu tua

Rambut memutih dan tubuh melemah

Kenangan berjalan satu-satu di depan mata

Engkau menjadi memiliki kesadaran dan memahami

Hidup ini bisa begitu mudah atau rumit

Tergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninya

Sekarang engkau telah tua sehingga engkau melihat

Apa yang dahulunya engkau anggap

Sebagai kerumitan dan kesulitan yang besar

Ternyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah saja

Ternyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidup

Engkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidup

Engkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlas

Menerima waktu yang semakin habis

Tubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipan

Anak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatangan

Berdoa dan memohonkan ampun di samping dipan

Mengantarkanmu memenuhi waktu terakhir

Sampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenang

Anak-anakmu bahagia

Melihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhir

Menandakan keberhasilanmu menjalani hidup

Mereka mendoakan

Hidupmu lebih bahagia dan tenang

Di alam yang lebih kekal

Mereka bangga terhadapmu.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger